Jumat, 11 April 2014

Peranan Atoin Amaf Dalam Upacara Kematian kabupaten TTS

Peranan Atoin Amaf  Dalam Upacara Kematian kabupaten TTS

Hasil penelitian diatas menunjukan bahawa Atoin Amaf  mempunyai peranan penting dalam upacara kematian pada masyarakat Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di Desa Oinlasi ada beberapa jenis kematian diantaranya:
a.    Maet mone (mati tidak wajar)Maet Mone artinya suatu bentuk kematian yang tidak wajar atau karna akibat – akibat tertentu. Seperti kematian karna bunuh diri, pembunuhan, tabrakan, bencana alam, terantuk batu, atau jenis – jenis kecelakaan lainnya seperti jatuh dari pohon. Kematian ini lebih utama disebabkan oleh dosa dan kesalahan yang diperbuat oleh korban atau anggota keluarganya sehingga mengakibatkan kutuk karma pada diri orang tersebut. Kematian semacam ini bagi masyarakat Desa Oinlasi diyakini sebagai suatu kematian yang tidak wajar. Sehingga ritual penguburan berbeda dengan kematian yang wajar. Karna dilihat dari kematian seperti ini menurut masyarakat Desa Oinlasi pada umumnya berbeda karena kematian lanjut usia atau (Maet Namen) kematian biasa.
Menurut bapak Eklopas Saba kepercayaan di Desa Oinlasi, seseorang yang meninggal dalam kategori Maet Mone disebabkan karena adanya kesalahan atau dosa adat yang telah diperbuat oleh korban atau keluarga korban, dimana tidak ada niat dari mereka untuk menebus dosa atau kesalahan mereka secara ritual adat sebelum adat korban. Sehingga kematian yang disebabkan karena Maet Mone ini dalam upacara ritual kematian berbeda dengan kematian karna lanjut usia atau Maet Namen. Sesuai dengan keyakinan masyarakat Desa Oinlasi bahwa kematian semacam ini walaupun jasad arwah telah dikuburkan namun rohnya masih berkeliaran atau bergentayangan, yang karena ini  maka proses ritual adat setelah penguburanpun masih berlanjut untuk mencari penyebab kematian itu guna memohon pertobatan untuk keluarga tersebut agar roh dan arwah yang masih berkeliaran itu dapat tenang dan tak ada lagi kematian atas dosa adat yang ada karena telah ditebus secara ritual adat.          Maet Namen (mati karena penyaktit)
Maet Namen artinya suatu bentuk kematian yang didasarkan pada suatu kewajaran yang biasa,bukan karena akibat – akibat tertentu. Kematian ini disebabkan karena faktor usia, karena sakit.kematian Maet Namen ini juga harus dibedakan berdasarkan pada faktor usia karena dalam kematian untuk orang yang sudah dikategorikan sudah dewasa (berkeluarga) atau karena sudah tua saja. Sedangkan kematian pada orang-orang yang dikategorikan belum dewasa seperti anak-anak dan remaja (dalam hal ini belum berkeluarga). Tetap Atoin Amaf masih berperan aktif. Dikatakan demikian karena menurut kepercayaan masyarakat Desa Oinlasi khusunya bahwa kematian di bawah usia atau di bawah umur berarti kematian yang tidak wajar, sehingga konsekuensinya adalah pihak keluarga duka harus mengintrospeksi diri akan apa salah dan dosa yang telah diperbuat sebelumnya baik dari yang meninggal ataupun dari keluarganya sampaimerengut nyawa anak mereka. Dan bila ditinjau dari peranan Atoin Amaf itu sendiri selain merelakan kepergian arwah yang meninggal adapun peran lain yaitu merestui penerus keturunan lanjutan dari keluarga orang yang meninggal untuk beranak cucu. Dalam hal ini penerus keturunan yang dimaksud adalah anak-anak dari orang yang meninggal
Seperti yang di utarakan diatas bahwa seseorang yang telah menemui ajalnya atau kematian dalam bahasa dawan  “Amates” sangat memerlukan Atoin Amaf. Ketika seseorang meninggal maka pihak keluarga harus segera mungkin memberitahukan kabar kepada pihak pertama yaitu Atoin Amaf.  Setelah Atoin Amaf sampai ketempat duka maka hal yang pertama adalah penyerahan hak dari pihak keluarga yang berduka kepada Atoin Amaf  oleh salah satu keluarga yang mengerti tentang adat dan bisa bertutur dalam bahasa dawan dikenal dengan istilah “Natoni” tuturnya sebagai berikutMana pinat man aklahat hema usi kau matua kau neo mahonit tuanam tawa nas ne,tuanKalum – luman ma son son ate ta ekut bi kuan iyem bale ne,iiiNatuin uis neno in lek tem ne,i lulutEs atupas i antupan sae haha man belan ne sae haha funan monit mu tukum mu nono  ai an maten mutuikum ne munonoEs ona net in kusat nakaf a nona lekleko neo atukus tua he num ne uis kanaHem paloel hu tobam ho tata bi kun in bale ne, he iiiEs ma usi kau matua kau neo mahonit tua ke num ne uis kenuHem tutu nam likit mu loit ne,mu balab Es ma usi kau onle iyem ma tua kaut ne,onle iYooo mana pinat ne on ne aklahatSetelah penyerahan hak dari pihak keluarga, selanjutnya Atoin Amaf menunjukan tempat untuk tempat pemakaman.dan disitulah Peranan Atoin Amaf  mulai peran aktif dalam upacara kematian melalui tahapan – tahapan sebagai berikut : 1)      Ta’pe Nopu (Patok lubang)
Ta’pe Nopu dalam bahasa Indonesia artinya Patok lubang kubur oleh Atoin Amaf  kalau saja Atoin Amaf belum melakukan Ta’pe Nopu maka belum bisa dilakukan pengalian lubang kubur karena Atoin Amaflah yang berhak menunjukan dan menentukan tempat dimana jenasah dimakamkan  hal ini dilakukan karena sudah turun temurun sejak zaman nenek moyang dan sudah menjadi tradisi di Desa Oinlasi.kalau saja Atoin Amaf belum hadir maka akan menunggu sampai Atoin Amaf hadir barulah lubang kubur akan digali karena Atoin Amaf sudah diberi kewenangan dalam mengatur semua jalannya upacara kematian sampai selesai.
2)      Tut Kusat (memaku peti jenasah)
Tut kusat artinya memaku peti jenasah, hal ini dilakukan oleh Atoin Amaf ketika jenasah akan dikuburkan. Pada saat peti jenasah ditutup maka Atoin Amaf yang melakukan Tut Kusat pada peti jenasah sebelum jenasah dibawa untuk dikuburkan.
3)      Pukai Alumama (membuka saku sirih pinang )
Pukai Alumama secara simbolis oleh Atoin Amaf untuk mencari tahu warisan – warisan apa saja yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal tersebut. Mulai dari parang,rumah,belukar,hewan,serta utang piutang orang yang meninggal itu. Selanjutnya Atoin Amaf bersama keluarga duka berunding bersama mencari solusi atau jalan keluar untuk memecahkan persoalan – persoalan seputar warisan dan utang piutang yang di tinggalkan oleh orang yang sudah meninggal.4)      Noes Puse (ucapan terimah kasih )
Noes puse dalam pemahaman masyarakat Desa Oinlasi merupakan ucapan terimah kasaih dari keluarga yang berduka cita yang disampaikan oleh Atoin Amaf  kepada semua pihak yang telah membantu  selama jalannya upacara kematian dari awal sampai akhir, dan akan ditandai dengan membunuh seekor hewan sebagai tanda terimakasih dari pihak keluarga berduka kepada semua masyarakat yang telah bersama – sama mengikuti upacara kematian.

2 komentar:

  1. Tidak adakah peran atoin maaf untuk menentukan waktu penguburan? bahkan juga segala macam aktivitas seperti menggali lobang kubur, memasak, mengukur makanan, dan peran2 lainnya? Saya juga sedang melakukan penelitian untuk hal yang sama tapi tidak terbatas hanya pada peran saat kematian. Mungkin kita bisa lebih banyak sharing nanti ...

    BalasHapus
  2. Halo syalom Sore Om, saya minta ijin ambil tulisan Om ini untuk sambung di tulisan saya untuk Buku "Naketi" dengan mencantumkan nama Sumber. kalau berkeban ini Nomor saya. 085239711486. Syalom terima Kasih sebelumnya.

    BalasHapus